Bojonegoro (beritajatim.com) – Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) korban dugaan tenggelam di Sungai Bengawan Solo turut Desa Kedungarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro diikuti sebanyak 106 personel.

google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Para relawan yang tergabung dalam operasi pencarian hari kedua dugaan korban tenggelam atas nama Ahmad Taufiq (32) warga RT 02 RW 03 desa setempat itu berasal dari organisasi yang berbeda-beda.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Agus Purnomo mengatakan, sebanyak 106 personel yang turut dalam proses pencarian korban dugaan tenggelam itu berasal dari 18 organisasi pemerintahan maupun dari organisasi relawan.

Beberapa organisasi yang tergabung tersebut yakni, berasal dari Agen BPBD Jatim, BPBD Bojonegoro, BASARNAS, KODIM 0813, POLRES Bojonegoro, POLAIRUD, BRIMOB Bojonegoro. SATPOL PP, DAMKAR Bojonegoro, DISHUB Bojonegoro, BPBD Ngawi, Perangkat Desa Kedungarum, DMC RS Aisyah, EBR, Gerpik, SAR Sikatan, LPBI NU, dan SAR MTA.

“Skema pencarian dibagi menjadi tiga SRU, dengan radius penyisiran sepanjang kurang lebih 20 Km. Pencarian dilakukan dengan menggunakan 10 LCR (perahu karet) dan satu unit ambulance, ujar Agus Purnomo, Selasa (24/5/2022).

Sekadar diketahui, korban hilang dan diduga tenggelam diperkirakan pada Minggu (22/5/2022) sekitar pukul 18.00 WIB. Karena terakhir kali, korban diketahui oleh ibu kandungnya sedang melamun di tepian Sungai Bengawan Solo. Hingga malam, korban tidak kunjung pulang. Keesokan harinya ditemukan sandal korban di tepi sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut. [lus/but]