Kepala BKF: Ekonomi Global Sedang Berisiko, Kita Harus Waspada

  • 24 Mei 2022 21:01:03
  • Views: 5

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2023 berada pada kisaran 5,3 persen hingga 5,9 persen. Sedangkan inflasi diprediksi bisa menyentuh angka 4 persen.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menyampaikkan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2023 dalam Rapat Paripurna dengan DPR RI.

Asumsi pertumbuhan ekonomi tersebut telah mempertimbangkan berbagai risiko dan potensi pemulihan ekonomi nasional di tahun depan.

Pemerintah mengusulkan kisaran indikator ekonomi makro yang digunakan sebagai asumsi dasar penyusunan RAPBN 2023 sebagai berikut, pertumbuhan ekonomi 5,3 persen hingga 5,9 persen, kata dia di Gedung DPR, Jumat (20/5/2022).

Berikut ini rincian asumsi makro dalam RAPBN 2023 yang diusulkan pemerintah:

- Pertumbuhan ekonomi 5,3 persen hingga 5,9 persen

- Inflasi 2,0 persen hingga 4,0 persen

- Nilai tukar Rupiah Rp 14.300 hingga Rp 14.800 per USD

- Tingkat suku bunga SBN 10 Tahun 7,34 persen hingga 9,16 persen

- Harga minyak mentah Indonesia USD 80 - USD 100 per barel

- Lifting minyak bumi 619 ribu - 680 ribu barel per hari

- Lifting gas 1,02 juta hingga 1,11 juta barel setara minyak per hari.

 


https://www.liputan6.com/bisnis/read/4970491/kepala-bkf-ekonomi-global-sedang-berisiko-kita-harus-waspada

Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/4970491/kepala-bkf-ekonomi-global-sedang-berisiko-kita-harus-waspada
Tokoh



Graph

Extracted

persons Sri Mulyani Indrawati,
ministries DPR RI,
topics Pemulihan Ekonomi Nasional,
fasums Gedung DPR,
products minyak bumi, SBN,
nations Indonesia,
places rupiah,