TEMPO.CO, Jakarta - Gula darah tinggi atau hiperglikemia jika tak segera diatasi rentan menyebabkan masalah kesehatan. Mengutip Eat This, pakar diet, Amy Hess-Fischl, mengatakan, cara paling mudah mencegah hiperglikemia sama seperti mengendalikan risiko diabetes.
Itu termasuk mengetahui gejala awal. Ingat, ada banyak aspek perawatan yang bisa mengendalikan (risiko) diabetes, katanya.
Bagaimana cara menjaga kestabilan gula darah?
- Mengonsumsi makanan rendah karbohidrat
Mengutip Healthline, mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat, maka dipecah menjadi gula sederhana. Ketika gula memasuki aliran darah menyebabkan hiperglikemia. Konsumsi makanan rendah karbohidrat mencegah gula darah tinggi. Konsumsi makanan rendah karbohidrat juga berguna menurunkan berat badan.
- Mengurangi asupan karbohidrat olahan
Karbohidrat olahan memiliki indeks glikemik tinggi karena sangat mudah dicerna tubuh. Itu yang menyebabkan lonjakan gula darah. Karbohidrat olahan hampir tidak memiliki nilai gizi dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penambahan berat badan. Beberapa contoh sumber karbohidrat olahan yaitu roti putih, soda, permen, sereal sarapan, dan makanan penutup.
- Mengurangi asupan gula
Gula secara efektif mengosongkan kalori yang menyebabkan lonjakan hiperglikemia. Asupan gula yang tinggi dikaitkan dengan resistansi insulin. Itu terjadi ketika sel gagal merespons pelepasan insulin sebagaimana mestinya, tubuh tidak bisa mengendalikan gula darah secara efektif.
- Mengendalikan berat badan
Kelebihan berat badan atau obesitas mempersulit tubuh untuk menggunakan insulin dan mengontrol kadar gula darah. Hal ini menyebabkan lonjakan gula darah dan risiko lebih tinggi mengalami diabetes tipe 2.
- Berolahraga
Olahraga meningkatkan sensitivitas insulin dan merangsang sel untuk mengeluarkan gula dari darah. Olahraga juga bermanfaat untuk membantu penurunan berat badan yang berguna mencegah lonjakan gula darah.
- Konsumsi makanan berserat
Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung serat memperlambat penyerapan karbohidrat dan pelepasan gula ke dalam darah. Hal ini juga mengendalikan nafsu makan sehingga bermanfaat mengontrol lonjakan gula darah.
- Mencukupi asupan air mineral
Kekurangan cairan atau dehidrasi berdampak negatif terhadap kontrol gula darah. Saat dehidrasi, tubuh menghasilkan hormon vasopresin yang membuat ginjal menahan cairan dan menghentikan tubuh membuang kelebihan gula dalam urine.
RINDI ARISKA
Baca: 5 Tanda Gula Darah Terlalu Tinggi, Termasuk Penglihatan Buram
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.