SORONG - Sekelompok warga di Kota Sorong mengamuk dan menghancurkan sebuah penginapan milik juragan miras ilegal di Jalan Danau Limboto, Kelurahan Klawasi Distrik Sorong Barat , Kota Sorong, Papua.
(Baca juga: Update Kerusuhan di Dogiyai: Dua Anggota TNI Kritis Dipanah, Belasan Ruko Dibakar)
Saat ini, Polisi berhasil mengamankan situasi dan telah memeriksa juragan miras ilegal tersebut. Namun belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Kronologi kejadian bermula saat empat warga Kota Sorong dilaporkan meninggal dunia setelah menegak miras oplosan di Kota Jayapura. Tidak terima kematian kerabat mereka, sejumlah warga menghancurkan penginapan milik juragan miras tersebut.
Diduga pemilik penginapan pandawa ini yang mengajak belasan warga Kota Sorong untuk diperkerjakan ke Jayapura. Saat menenggak miras oplosan ini diduga yang memberikan miras opolosan ini berinisial HS atau juragan para korban.
Diketahui, HS memiliki sejumlah bisnis di Kota Jayapura dan memperkerjakan warga Kota Sorong ini untuk dipekerjakan di tempat usahanya yang berada di Jayapura.
Ketiga warga yang meninggal saat ini masih di berada di rumah sakit di Jayapura. Satu warga lainnya meninggal dunia dua minggu sebelumnya dan telah dimakamkan.
Pihak kelurga korban, Stevanus Turgefai, mengatakan, ada empat warga meninggal. Satu warga meninggal dua minggu lalu.
“Dua warga kemarin dan satu warga meninggal tadi pagi, ujarnya, Selasa (24/5/2022).
Stevanus menjelaskan, keempat warga ini berangkat ke Jayapura untuk berkerja di lokasi usaha HS.
“Saat menenggak miras oplosan tersebut miras tersebut di tempat korban, mereka meninggal karena minum miras oplosan, sambungnya.
Sementara, empat warga lainnya masih dalam kondisi kritis dan sedang mendapat perawatan intensif di rumah sakit di Jayapura karena bersama-sama menengak miras oplosan.
“Kami meminta pihak kepolisian untuk menangkap HS yang diduga melakukan sejumlah bisnis ilegal termasuk usaha miras oplosan, tutupnya.
Kapolres Sorong Kota AKBP Kindangen membenarkan peristiwa pengrusakan hotel tersebut karena ada warga yang tewas usai menenggak miras oplosan.
“Semua korban ini memiliki keluarga besar di Kota Sorong. Kerabat korban yang tidak terima kemudian meluapkan kemarahan mereka dengan menghancurkan tempat usaha HS berupa penginapan kelas melati, kata dia.
Polisi yang tiba di TKP langsung melakukan pengamanan dan membangun komunikasi dengan pihak keluarga. Konsentrasi massa telah dapat terkendali di lokasi penginapan pandawa yang dirusak warga.
“Petugas polisi telah menenangkan warga akan tidak bertindak main hakim sendiri, upaya kepolisan telah di lakukan untuk berkordinasi dengan pihak kepolisan di Kota Jayapura, tutupnya.