Warga korban kebakaran Pasar Gembrong RW 01, Jakarta Timur (Jaktim), mulai menempati lokasi penampungan sementara di Rumah Susun (Rusun) Cipinang Besar Utara (CBU). Sebelumnya warga telah diberi sosialisasi dan kunci unit rusun.

Salah satu korban kebakaran, Wahyuningsih, mengaku sangat senang diberi tempat penampungan sementara di Rusun CBU. Wahyuningsih mengaku puas dengan kondisi unit di Rusun CBU karena berfasilitas dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur, ruang tamu, dan balkon.

Alhamdulillah rasanya senang sekali. Insya Allah besok pindah. Saya bertiga sama anak saya satu dan suami, ujar Wahyuningsih seperti dilansir Antara, Selasa (24/5/2022).

Warga sudah mulai menempati Rusun CBU per Senin (23/5) kemarin. Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Kota Jaktim, Achmad Salahuddin mengatakan warga juga telah melakukan penandatanganan surat perjanjian untuk tinggal sementara di Rusun CBU tersebut.

Bisa menempati hari ini. Langsung. Tadi sudah diumumkan petugas yang sudah diberi kunci sudah bisa menempati. Yang penting mereka sudah tahu kamarnya yang mana, kata Salahuddin.

Dia menyampaikan hingga kini ada 110 kepala keluarga (KK) yang terdaftar untuk pindah ke Rusun CBU. Dia mengatakan warga korban kebakaran Pasar Gembrong akan menepati Rusun CBU selama tiga bulan secara gratis sambil menunggu proses revitalisasi permukiman yang terbakar yang dilakukan Pemkot Jaktim bekerja sama dengan Baznas DKI.

Pemkot Ukur Lahan Terdampak Kebakaran

Pemkot Jaktim mengukur luas lahan yang terdampak kebakaran di Pasar Gembrong RW 01. Pengukuran dilakukan untuk memastikan luas lahan terdampak kebakaran yang akan direnovasi.

Foto udara rumah dan toko yang rusak akibat kebakaran di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur padaJumat (13/5). Pemprov DKI akan merevitalisasi pemukiman warga yang terdampak kebakaran dengan konsep kampung warna-warni. (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/YU)

Untuk mengukur dan memastikan luas pastinya berapa dan hal-hal lainnya. Misalnya saluran di sebelah mana. Taman atau sebagainya, itu sedang kami lakukan, kata Salahuddin.

Dia menambahkan dalam kegiatan pengukuran luas lahan itu melibatkan petugas dari Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Jakarta Timur, PLN, BPN, hingga Aetra.

Kami kasih waktu dua hari untuk mereka menyelesaikan pekerjaan pengukuran ini. Nanti dilanjutkan dengan desain, ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.