HEADLINE: Menerka Arah Dukungan Jokowi di Pilpres 2024, Ganjar, Prabowo, atau Puan?

  • 24 Mei 2022 04:49:35
  • Views: 6

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin melihat Jokowi cenderung mendukung Ganjar ketimbang kandidat potensial lain di Pilpres 2024. Sebab, Ganjar dianggap memiliki banyak kesamaan dan dapat mengamankan Jokowi setelah tak lagi menjadi presiden.

Melanjutkan kerja-kerja dan mengamankan persoalan hukum dan politik. Kalau kerja-kerja semua presiden melanjutkan, tapi yang paling politik belakang layar. Kan selama 10 tahun nanti banyak persoalan-persoalan yang menimpa Jokowi setelah sudah tidak jadi presiden lagi, kata Ujang saat dihubungi Liputan6.com, Senin (23/5/2022).

Karena itu, dia sudah jauh-jauh hari memprediksi sikap politik Jokowi akan berbeda dengan PDIP pada Pilpres 2024. Salah satu indikasinya soal isu Jokowi tiga periode. Menurut Ujang, Jokowi sebenarnya mau menjadi presiden tiga periode, tapi PDIP tegas menolak.

Itu jelas perbedaan pendapat. Kedua, kalau Jokowi mendukung PDIP atau Puan, setelah nanti jadi presiden Jokowi tidak punya kekuatan apa-apa, karena secara politik Puan kalau jadi akan tunduk dan patuh pada partainya, kepada Megawati ketua partai, ujarnya.

Ganjar bukan pemilik PDIP. Ganjar sama kayak Jokowi sebagai petugas partai, bukan sebagai pemilik saham PDIP. Saya konsisten dengan pernyataan saya dari dua tahun lalu sampai hari ini, (Jokowi dan PDIP) akan berbeda, dan tadi kode-kode menyiratkan perbedaan dukungan di 2024 nanti, sambung Ujang.

Namun jika ingin kembali memenangi Pilpres, maka penting bagi PDIP satu jalan dengan Jokowi. Apalagi keduanya memiliki kekuatan yang cukup besar, PDIP dengan kader loyalnya dan Jokowi massa nonparpolnya.

Tapi Ujang melihat PDIP saat ini masih cenderung bakal mengusung Puan di Pilpres 2024, kendati elektabilitasnya masih sangat rendah. Namun setidaknya di daerah basis PDIP, Puan akan menang. Selain itu, elite PDIP juga meyakini bahwa elektabilitas Ganjar saat ini tidak nyata dan hanya dikondisikan oleh kelompok tertentu.

Ya kalau skenarionya Ganjar didukung oleh Jokowi terus dia dicarikan partai, ya kelihatannya PDIP akan mencalonkan sendiri, Puan. Soal menang kalahnya kita masih belum kelihatan karena serba mungkin. Karena kan pasangannya dengan siapa dengan siapa belum tahu, ucap dia.

Dia menyebut, elektabilitas tiga besar kandidat capres-cawapres saat ini, yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies belum ada yang mencapai 60 persen. Artinya, peluang ketiganya masih sama.

Angka psikologi kemenangan itu di angka 60. Hari ini masih rata antara Anies, Ganjar, Prabowo masih margin error. Itu pun masih di angka 30-32 persen, belum sampai angka 60. Jadi soal kemenangan masih serba mungkin, masih dinamis, kata Ujang.

Saat disinggung soal kemungkinan Prabowo berpasangan dengan Ganjar, Ujang menilai skenario itu tidak akan terjadi. Sebab, kedua kandidat sama-sama disiapkan sebagai capres, bukan cawapres.

Kelihatannya enggak ketemua Prabowo-Ganjar. Karena Ganjar akan jadi capres bukan cawapres. Saya sih lihatnya begitu, karena disiapkan perahu atau partai oleh Jokowi dan Luhut. Karena itu akan jadi skenario mereka juga,.

Picu Persaingan Panas di PDIP

Sementara itu, Pengamat Politik Indonesia Ahmad Fauzi atau Ray Rangkuti menilai kemunculan nama Ganjar Pranowo dalam acara Rakernas V Projo di Magelang mampu memicu persaingan di internal PDIP untuk mengusung calon presiden pada Pilpres 2024.

Ganjar yang hadir sebagai tamu undangan Rakernas Projo memang tidak blak-blakan disebut namanya atau pun menjadi agenda bahasan pada acara Sabtu (21/5/2022) lalu itu. Kala itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya mengisyaratkan kehadiran sosok yang tengah santer didukung untuk Pilpres 2024 mendatang.

Saya kira makin menguat bahwa Jokowi punya kecenderungan untuk mendorong Ganjar Pranowo sebagai capres pilihannya, kata Ray Rangkuti saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (22/5/2022).

Dorongan Jokowi kepada Ganjar dianggap wajar bagi Ray. Ada beberapa aspek hingga kesamaan kedua tokoh yang melandasi sinyal dukungan ini.

Selain karena popularitas dan elektabilitasnya yang memang terus naik, juga karena banyak kesamaan di antara keduanya. Sama-sama berasal dari Jateng, telah lama bekerja sama, budaya yang sama dan sebagianya, ujar Direktur Lingkar Madani Indonesia itu.

Jadi tidak mengherankan jika Jokowi lebih dekat dengan Ganjar dari pada bakal capres lainnya. Yang baru dari peristiwa kemarin hanyalah bahwa Jokowi mulai lebih terbuka akan pilihannya. Tentu jika dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya, sambungnya.

Kendati, Ray berpendapat jika isyarat dukungan macam ini bisa berubah setiap waktu mengikuti perkembangan dan kepentingan politik.

Selain kemungkinan karena tawar-menawar politik, tapi juga disebabkan oleh kemungkinan adanya keretakan di antara keduanya. Oleh karena itu, dukungan ke Ganjar tidak bisa dibaca sebagai dukungan yang baku. Itu dukungan dinamis, naik turun, tergantung perkembangan politik dan kepentingan yang sama, jelasnya.

Satu hal yang hampir pasti, menurut Ray, adalah isyarat dukungan ini sudah cukup untuk memanaskan persaingan di internal PDIP dalam mengusung capresnya untuk 2024 nanti. Baginya, ini merupakan hal positif bagi partai berlambang banteng tersebut.

Bahwa pengumuman pak Jokowi tentang pencapresan Ganjar akan makin menimbulkan persaingan ketat di internal PDIP, sesuatu yang tak terhindarkan. Justu hal itu bagus bagi partai sebesar PDIP. Partai besar seperti PDIP memang harus terus menerus menggelorakan kompetisi di internal mereka, katanya.

Maka pengumuman pak Jokowi terhadap Ganjar itu justru positif, mendinamisasi internal PDIP agar membuat terobosan dan contoh bagaimana mestinya partai besar mencari kader untuk jadi capres bangsa ini, ujar Ray menambahkan.

Sekalipun Jokowi dan PDIP memiliki pandangan yang berbeda soal urusan capres, kata Ray, ini tak serta merta merusak hubungan antar keduanya.

Ini bagian dari negosiasi politik yang lazim. PDIP sendiri belum secara tegas dan pasti mendukung Puan sebagai capres atau cawapres. Semuanya masih bisa berkembang dan dinamis, pungkasnya.

 


https://www.liputan6.com/news/read/4969476/headline-menerka-arah-dukungan-jokowi-di-pilpres-2024-ganjar-prabowo-atau-puan

Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/4969476/headline-menerka-arah-dukungan-jokowi-di-pilpres-2024-ganjar-prabowo-atau-puan
Tokoh





















Graph