Indonesiainside.id, Madinah –  Jamaah haji tahun ini harus siap-siap menghadapi musim panas di dua Tanah Suci, Makkah dan Madinah. Khususnya dalam menjaga kesehatan agar jamaah tetap sehat dan prima dalam menjalankan ibadah haji di Makkah dan ziarah di Madinah.

Salah satunya adalah dengan memperbanyak minum serta makan yang cukup.  Menurut prakiraan Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi, musim haji tahun ini berlangsung dalam cuaca yang sangat panas. Suhu di Makkah dan Madinah diperkirakan bisa mencapai 49 derajat celsius pada siang hari. Demikian dilansir laman resmi Kemenag RI, Senin (23/5/2022).

Di Makkah, musim panas biasanya panjang, panas terik, kering, dan sebagian berawan. Sementara musim dingin biasanya pendek, menyenangkan, kering, dan umumnya cerah. Sepanjang tahun, suhu biasanya bervariasi dari 16°C hingga 42°C dan jarang di bawah 12°C atau di atas 44°C.

Berdasarkan pantauan cuaca Weather Spark, musim panas berlangsung selama 4,7 bulan, dari 13 Mei hingga 3 Oktober, dengan suhu tertinggi harian rata-rata di atas 39°C. Bulan terpanas dalam setahun di Makkah adalah Juli, dengan rata-rata suhu terendah 41°C.

Sementara periode lebih lembab dan panas tahun ini berlangsung selama 4,7 bulan, dari 16 Juli sampai 7 Desember. Selama itu, tingkat kenyamanan sangat lembab dan panas, menyengat, atau tidak menyenangkan setidaknya 9% sepanjang hari.

Adapun masa yang lebih berangin dalam setahun berlangsung selama 3,4 bulan, dari 18 Mei sampai 1 September, dengan kecepatan angin rata-rata lebih dari 13,8 kilometer per jam. Bulan paling berangin dalam setahun di Makkah adalah Juli, dengan kecepatan angin rata-rata per jam 15,3 kilometer per jam. (Aza)