Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden komisaris OVO Mirza Adityaswara resmi mengundurkan diri dari jabatannya, usai dilantik sebagai Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK RI) untuk periode 2022-2027.

“Kami sangat berterima kasih atas arahan dan bimbingan Pak Mirza selama ini yang membawa OVO menjadi perusahaan yang dikelola berlandaskan prinsip-prinsip good governance dan ikut berkontribusi terhadap perluasan akses layanan pembayaran dan keuangan digital bagi masyarakat, kata Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra, dalam keterangan pers, Senin (23/5/2022).

Sebelum menanggalkan jabatanya sebagai presiden komisaris OVO, Mirza dikenal sebagai sosok ekonom senior dan teknokrat di berbagai sektor keuangan pemerintah maupun swasta selama lebih dari 30 tahun.

Mengawali karir sebagai Dealer di Bank Sumitomo Niaga pada tahun 1989, kepiawaian Mirza dalam industri keuangan telah mendorong pihaknya untuk menjabat sebagai Director, Head of Securities Trading & Research di Bahana Securities dari 2002 hingga 2005.

Baca juga: Dompet Digital OVO Sabet Fintech Start-up of the Year

Tak berhenti disitu, Mirza melanjutkan kariernya dibeberapa institusi jasa keuangan, diantaranya sebagai Head of Equity Research & Bank Analysis di Credit Suisse Securities Indonesia, dan Managing Director, Head of Capital Market, di Mandiri Sekuritas.

Selain pengalaman diatas, Mirza juga sempat mengemban amanah sebagai deputi gubernur senior Bank Indonesia (BI) periode 2013 - 2019, kepala eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) 2012 - 2013, serta direktur utama dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI).

Baca juga: Aturan Terbaru Perlindungan Konsumen OJK, Apa Saja Isinya?

Bahkan beliau juga pernah mendirikan forum diskusi terkait kebijakan fintech dan ekonomi digital, yaitu Indonesia Fintech Society (IFSoc). Kemahiran serta segudang pengalaman inilah yang telah mengantarkan Mirza sebagai kadidat utama wakil OJK RI.

“Pak Mirza memiliki visi yang terbuka dan progresif akan kemajuan teknologi yang diperlukan dalam memimpin OJK di tengah revolusi digital ini, tambah Karaniya.

Dalam acara perpisahan yang digelar OVO, Mirza berpesan agar OVO dapat menjadi platform dan layanan pembayaran digital terdepan di Indonesia dengan tata kelola yang baik atau good governance.

Baca juga: Usulan Ketua OJK kepada Bank Syariah yang Kekurangan Modal Spin Off

Dengan begitu kehadiran OVO bisa memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi nasional, dan pendalaman inklusi keuangan. Mirza juga berharap agar kehadiran OVO nantinya mampu menyokong pertumbuhan UMKM yang ada di Indonesia.

“Saya berharap OVO ke depan dapat terus berinovasi dalam menyediakan solusi keuangan digital bagi masyarakat Indonesia, berkontribusi positif, dan mengelola perusahaan secara prudent, tutup Mirza.