Menteri Muhadjir: Penanganan COVID-19 Seperti Penyakit Biasa Jika Endemi

  • 23 Mei 2022 05:18:28
  • Views: 16

MerahPutih.com - Pemerintah belum memutuskan untuk mengalihkan status pandemi COVID-19 menjadi endemi. Sebab, sampai saat ini, kasus Corona di Indonesia masih mewabah.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan jika pandemi COVID-19 nantinya berangsur menjadi endemi, penanganan penyakit akibat virus corona itu seperti menangani penyakit biasa.

Baca Juga

Kabar Duka, Mantan Jubir COVID-19 Achmad Yurianto Meninggal Dunia

Yang namanya endemi itu penyakitnya masih ada, tapi sudah tidak lagi mewabah, sehingga akan diperlakukan seperti penyakit infeksius lain. Pokoknya penyakit yang berkaitan dengan bakteri, virus, dan jamur yang biasa menjadi infeksi, kata Muhadjir dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (22/5).

Termasuk skema pembiayaan dan pengobatan pasien COVID-19 akan mengalami perubahan. Pembiayaan perawatan pasien COVID-19, kata Menko PMK, yang selama ini ditanggung langsung oleh pemerintah akan dialihkan ke BPJS Kesehatan. Nantinya pengobatan COVID-19 dengan BPJS juga akan dilakukan sesuai golongan keanggotaan.

Kalau nanti sudah dinyatakan endemi otomatis menjadi penyakit infeksius biasa. Karena penyakit infeksius biasa, penanganannya juga biasa. Termasuk nanti biayanya akan dialihkan yang selama ini subsidi langsung oleh pemerintah nanti akan dialihkan ke BPJS, jelasnya.

Seperti diketahui, COVID-19 di Indonesia dewasa ini kian melandai. Pertambahan kasus dan angka kematian akibat virus corona ini juga semakin menurun tiap harinya. Fakta ini membuat Indonesia bersiap transisi dari pandemi menjadi endemi.

Baca Juga

250 Kasus Baru COVID-19 dalam Sehari, Angka Kematian Tiga Orang

Muhadjir juga mengungkapkan bahwa dari angka kasus aktif, positivity rate, tingkat okupansi rumah sakit, kemudian angka kematian sekarang sudah ada tanda-tanda COVID-19 bukan tertinggi dari penyakit yang lain.

Muhadjir menyatakan, berdasarkan survey internal yang telah dilakukan Kemenko PMK di 18 Rumah sakit DKI Jakarta pada bulan Februari 2022, saat ini angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia telah turun di peringkat ke-14.

Dia menjelaskan, angka Covid-19 sudah di bawah dari penyakit-penyakit yang lain. Misalnya paling tinggi kematian itu kanker, kemudian pneumonia, peneumonia non spesifik, dan penyakit ginjal.

Dengan begitu maka ini mengindikasikan bahwa memang COVID-19 ini alhamdulillah sudah bukan lagi penyakit yang menyumbangkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi, ungkapnya. (Asp)

Baca Juga

Harkitnas Jadi Momentum Indonesia Bangkit dari Pandemi COVID-19


https://merahputih.com/post/read/menteri-muhadjir-penanganan-covid-19-seperti-penyakit-biasa-jika-endemi

Sumber: https://merahputih.com/post/read/menteri-muhadjir-penanganan-covid-19-seperti-penyakit-biasa-jika-endemi
Tokoh





Graph

Extracted

persons Achmad Yurianto, Muhadjir Effendy,
companies ADA,
ministries BPJS,
topics jamur,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta,
cases covid-19,