KBRN, Jakarta:  Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU RI), Hasyim Ashari memastikan kotak suara yang akan digunakan pada Pemilu 2024 terbuat dari kardus kedap air seperti pelaksanaan pemilu 2019. Selain menghemat anggaran, kardus juga dinilai lebih mudah dalam penyimpanan dan jauh lebih aman dari potensi pencurian.

Penggunaan kardus sebagai kotak suara lebih efisien. Karena usai digunakan, kardus kedap air itu bisa dijual dengan cara lelang. Karena statusnya itu habis pakai, habis pemilu selesai proses sengketa-sengketa selesai, proses pengarsipan perdokumentasian selesai dokumen-dokumen kepemiluan di tingkat TPS selesai semua isinya kan dilelang, termasuk kardusnya kotaknya, kata Hasyim saat menghadiri acara di Gedung KPK, Jakarta pada hari Rabu lalu (18/5/2022).

Jika kotak suara terbuat dari aluminium, lanjut Hasyim, maka kotak suara tersebut menjadi aset negara. Karenanya itu dibutuhkan gudang penyimpanan, sementara anggaran KPU tidak memadai untuk melakukan sewa gudang penyimpanan di setiap kabupaten/kota.

Jika pun ada anggaran untuk sewa gudang, pastinya KPU akan membagi secara rata untuk setiap kabupaten/kota misalkan anggaran 100 juta ya 100 juta semua.

Pertanyaan berikutnya, mana ada gudang Rp 100 juta di Jakarta? Maka kemudian cara berpikirnya karena ini aset negara kan harus dipertanggungjawabkan dan karena bahan aluminium itu kalau bahasa Jawanya itu cemolong  (menarik dicuri). Cemolong itu mendorong orang untuk nyolong (mencuri), karena nilai ekonominya kan ada, ujarnya.

Terkait dengan keraguan kotak suara berbahan kardus, Hasyim menegaskan selain pihak TNI - Polri, wartawan dan masyarakat dapat ikut memantau di wilayahnya masing-masing

Kalau urusan jaminan keamanan kan jelas, kotaknya disegel, dikasih kabel tis, kemudian semua pengawas atau pemantau ada, Polisi dan teman-teman wartawan juga bisa menyaksikan di TPSnya masing-masing. tutup Hasyim