TEMPO.CO, Jakarta - Sandy Walsh memperpanjang kunjungannya di Indonesia setelah menjalani serangkaian tahapan administratif untuk merampungkan proses naturalisasinya.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengatakan pemain keturunan Indonesia-Belgia itu memilih untuk tetap berada di Indonesia sembari menjalani beberapa program latihan.
Sandy tetap berlatih untuk menjaga kondisi fisiknya sekaligus proses pemulihan cedera. Pemain berusia 27 tahun itu akan tetap di Indonesia sehingga proses naturalisasinya bisa berjalan lancar.
“Saya sudah mendapat laporan bahwa proses naturalisasi kemarin sudah berjalan lancar, kata Mochamad Iriawan dikutip dari situs resmi PSSI.
Selama menjalani program latihan, PSSI juga telah menugasi dokter Syarif Alwi serta tim fisioterapis untuk menemani Sandy Walsh.
Program latihan yang dilakukan pemain KV Mechelen selama berada di Indonesia ini dilakukan di Medical Centre PSSI, GBK Arena, Senayan.
“Sandy juga memperpanjang kunjungannya. Dia ingin menjaga kondisi fisik dengan didampingi pihak PSSI, ujar Iriawan.
“Tentu, kami akan bantu mengawal dan saya meminta dokter Syarif bersama tim medis untuk mengawasi kondisi Sandy.
Karena, dia menjadi salah satu calon pemain timnas Indonesia, katanya melanjutkan.
Sebelumnya, Sandy Walsh dan satu pemain keturunan Indonesia lainnya, Jordi Amat, telah menjalani beberapa macam agenda di Jakarta.
Tujuan mereka datang ke Indonesia tak lain untuk menyelesaikan proses administrasi naturalisasi sebagai warga negara Indonesia.
Kedua pemain yang musim lalu berkarier di Liga Belgia itu menjalani agenda seperti tes kesehatan sampai wawancara dengan Badan Intelijen Negara (BIN).
Seusai menyelesaikan berbagai agenda itu, Jordi Amat kembali ke Spanyol pada Kamis, 19 Mei. Sedangkan, Sandy Walsh masih akan tetap berada di Jakarta dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga: PSSI Tanggapi Rumor Jordi Amat yang Dilirik Klub Malaysia
