BATU - Adik kandung Achmad Yurianto mengaku kepulangan kakaknya sebagai sebuah isyarat dan pertanda akan kematian. Pasalnya sejak mulai menjalani perawatan di rumah sakit pada bulan April lalu ungkapan itu selalu ia sampaikan kepada keluarga.
Dia selalu ngomong ingin pulang, sudah firasat mungkin ya. Saat itu dia sudah sakit juga, April sudah mulai minta pulang, kata Edy Susanto saudara terakhir Achmad Yurianto, ditemui MNC Portal usai pemakaman di TPU Dadaprejo, Batu, pada Minggu (22/5/2022).
Pria berusia 55 tahun itu menyebut, pihak keluarga bahkan saudara - saudaranya tak ada yang tahu bila Achmad Yurianto kakak kandungnya, menderita sakit kanker usus yang sudah parah. Makanya ketika permintaan mantan Juru Bicara (Jubir) Covid-19 itu ingin pulang, keluarga dan saudara - saudaranya tak bisa berbuat banyak.
Beliau ketika sakit satu permintaannya kangen ibu pengen pulang, dengan segala resiko. Untuk sembuh susah disampingi kanker ada stroke juga susah sembuh. Keluarga ikhlas, itu jalannya yang terbaik, ucapnya.
Selama ini diakui Edy, istri dan saudaranya tak pernah tahu bila Yurianto menderita sakit kanker usus, yang bahkan mungkin telah diidapnya saat menjadi Jubir Covid-19.
Sakitnya kanker usus sudah parah nggak pernah cerita dan nggak pernah merasakan sakit. Mungkin saat jadi Jubir itu sudah sakit, tapi nggak pernah dirasakannya. Beliau orangnya pantang menolak tugas, pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan mantan Jubir Covid-19 Achmad Yurianto wafat pada Sabtu 21 Mei 2022, malam, sekira pukul 18.58 WIB saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Yurianto wafat di usia 60 tahun, meninggalkan satu orang istri dan dua orang laki-laki.
Achmad Yurianto sendiri sebelumnya pernah bertugas di korps TNI AD hingga akhirnya berpangkat Kolonel Crm. Rencananya jenazah dimakamkan di TPU Dadaprejo, pada Minggu pagi pukul 10.00 WIB dengan upacara prosesi upacara militer.
