Dear Investor, Begini Sejarah Saham MTEL

  • 22 Mei 2022 10:08:00
  • Views: 6

IDXChannel - Sejarah saham MTEL (PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk) sangat menarik di ulas. Perusahaan ini bergerak dalam bidang penyediaan jasa menara telekomunikasi. MTEL berhasil mendapatkan dana baru dari IPO sebesar Rp18,33 triliun.

Pada saat IPO, saham MTEL memiliki 11 broker yang ditunjuk sebagai penjamin emisi dan 2 di antaranya bertindak sebagai penjamin emisi. Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel adalah perusahaan penyedia jasa menara telekomunikasi. Mengutip berbagai sumber, Dayamitra Telekomunikasi Tbk (IDX MTEL) memberikan layanan berupa:

1. Jasa penyewaan site
Dayamitra menyewakan ruang  kepada operator telekomunikasi  di Indonesia di menara telekomunikasinya. Selain itu, memberikan perawatan rutin, penangan kerusakan, dan layanan terkait lainnya.
2. Sebagai reseller
Dayamitra Telekomunikasi juga merupakan agen yang menyediakan menara telekomunikasi pihak ketiga  kepada pelanggan penyedia layanan seluler.
3. Jasa layanan
Mitratel menyediakan layanan project solutions managed services, layanan fiber optic, dan layanan terkait infrastruktur digital.

Sejarah MTEL

Berikut sejarah singkat perkembangan bisnis Mitratel hingga saat ini:

1. Pada tahun 2008, Miratel didirikan sebagai pemilik menara telekomunikasi untuk Telkom Group dengan 217 menara telekomunikasi.

2. Pada tahun 2010 MTEL terkenal sebagai pemasok infrastruktur telekomunikasi dan menara. Menambahkan logo Telkom Indonesia dan mulai membuka 10 kantor wilayah di seluruh Indonesia untuk memperluas jaringan bisnis dan area bisnis perusahaan.

3. Pada 2012, menurut Analysys Mason, mereka menjadi pemasok menara telekomunikasi terbesar ketiga di Indonesia berdasarkan jumlah menara telekomunikasi.

4. Tahun  2014, Permintaan pemisahan aset antara Perusahaan dengan PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (“Telkom Infra). Pemisahan portofolio antara Perseroan dengan Telkom Infra terutama dilakukan untuk membedakan segmen usaha guna memaksimalkan efisiensi dan profitabilitas. Setelah portfolio split, Telkom Infra memiliki tiga kategori bisnis yaitu Energy Solutions, Building Solutions dan Managed Network Services.

5. Tahun 2015, Telkom Infra memperluas usahanya dengan portofolio baru: Jasa Pemasangan dan Operasi & Pemeliharaan Kabel Bawah Laut.

6. Pada tahun 2019, mengakuisisi saham mayoritas di anak perusahaan Perseroan, PT Persada Sokka Tama, menambah 1.017 menara telekomunikasi dan 1.401 penyewa ke dalam portofolio Perusahaan, serta mengakuisisi 2.100 menara telekomunikasi dan 3.982 penyewa dari PT Indosat Ooredoo. Tindakan perseroan ini menjadikan Perseroan sebagai pemasok menara telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia berdasarkan jumlah menara telekomunikasi.

7. Pada 2020, pihaknya mengakuisisi 1.911 menara telekomunikasi dari PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel). Pada tahun 2021, perusahaan kembali mengakuisisi 4.139 lokasi lagi dari Telkomsel pada Februari 2021, menjadikannya pemasok menara telekomunikasi terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah menara telekomunikasi.

Perseroan juga mengakuisisi saham PST untuk meningkatkan kepemilikannya menjadi 99,99% pada  Agustus 2021. Perseroan mengakuisisi 798 menara telekomunikasi dari Telkom dan 4.000 menara telekomunikasi dari Telkomsel. Pada tahun 2021, Mitratel resmi mencatatkan sahamnya di BEI pada 22 November 2021. Saham Mitratel diperdagangkan dengan ticker saham MTEL. (SNP)


https://www.idxchannel.com/market-news/dear-investor-begini-sejarah-saham-mtel

Sumber: https://www.idxchannel.com/market-news/dear-investor-begini-sejarah-saham-mtel
Tokoh

Graph