RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah berencana menutup Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet. Rencana tersebut merupakan respons atas kasus Covid-19 yang semakin landai.

Meski begitu, Koordinator Humas RSDC-19 Kolonel dr Mintoro Sumego mengaku, belum ada perintah resmi untuk menutup RSDC Wisma Atlet Kemayoran dalam waktu dekat dari Pemerintah Pusat. “Sampai saat ini kami belum ada perintah untuk menutup rumah sakit darurat Covid-19 Wisma Atlet, katanya, kepada awak media, di Jakarta, kemarin.

Berita Terkait : Transisi Menuju Endemi Ujian Untuk Masyarakat

Pengumuman untuk berhenti bertugas menangani pasien Covid di tower darurat penanganan Corona ini juga belum ada. Sejauh ini, pihaknya masih bertugas seperti biasa. RSDC Wisma Atlet masih tetap menerima pasien konfirmasi Covid-19.

“Kami tetap stand by di Wisma Atlet dalam menerima pasien-pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga kami tetap siap berjaga baik itu dari sisi personel dan lain sebagainya termasuk obat-obatan, tutur Mintoro.

Berita Terkait : PPKM Bakal Dihapus Wisma Atlet Ditutup

Dia mengungkapkan, ratusan tenaga medis masih bertugas di sana. Para relawan non medis juga masih siaga melayani para pasien. “Total jumlah tenaga medis itu ada 390 orang, non medis ada 106 sehingga kita masih punya 400 lebih untuk relawan di Wisma Atlet, ungkapnya.

Mego, panggilan akrabnya mengatakan, saat ini masih tersedia empat tower yang digunakan untuk Covid-19. Yaitu Tower 4, Tower 5, Tower 6, dan Tower 7. Tower 4 digunakan untuk karantina. Sementara Tower 6 dipersilahkan untuk ruangan ICU.

Berita Terkait : PM Selandia Jacinda Ardern Berkerja Virtual

“Saat ini, tower yang digunakan Tower 5 dan Tower 6 saja untuk stand by, tetapi pasien sekarang berada di Tower 6, ucap dia.

Meski tidak signifikan, sampai saat ini pasien di sana masih bertambah. RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta melaporkan, ada penambahan sekitar 21 pasien yang dirawat di RSDC hingga Sabtu (21/5).
 Selanjutnya