Besok Ekspor CPO Dibuka, Analis: Saham Sawit Tak Langsung Terbang

  • 22 Mei 2022 09:03:25
  • Views: 12

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT TRX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi menilai pembukaan larangan ekspor CPO atau crude palm oil dan minyak goreng tidak akan serta-merta membuat emiten yang bergerak di sektor kepala sawit menguat signifikan. Pasar masih akan lebih dulu melihat tren kebijakan ini terhadap industri.

“Saham (emiten sawit) tidak langsung terbang. Mungkin akan berdampak tapi dalam tiga hari. Pada Selasa atau Rabu baru akan kelihatan penguatan saham untuk emiten yang berbasis kelapa sawit, ujar Ibrahim saat dihubungi pada Ahad, 22 Mei 2022.

Ibrahim mengatakan kebijakan larangan ekspor CPO telah membuat industri kelapa sawit dalam negeri karut-marut. Petani, kata dia, paling menerima imbas lantaran harga tandan buah segar (TBS) anjlok setelah keran ekspor ditutup.

Ini terjadi akibat penyerapan komoditas kelapa sawit dari pengusaha rendah. Di sisi lain, seiring dengan berlakunya larangan ekspor, harga minyak goreng dalam negeri tidak berhasil turun. Dengan demikian, upaya pemerintah membekukan pengiriman CPO dan minyak goreng ke luar negeri dinilai berbanding terbalik  dengan target dan tujuannya.

“Keinginan pemerintah untuk kepentingan masyarakat tapi malah sebaliknya. Harga minyak goreng tidak turun, petani merasa dirugikan oleh larangan ekspor. Ini yang membuat harga CPO masih akan stagnan, ucap Ibrahim.

Selain tidak langsung berdampak ke pasar saham, kebijakan larangan ekspor tak sekonyong-konyong membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar menguat. Rupiah masih akan melemah akibat faktor eksternal, seperti inflasi global dan kondisi perekonomian dunia.

“Mata uang rupiah masih terfluktuasi. Rupiah akan melemah pada penutupan Senin (23 Mei) dan kemungkinan bisa menyentuh level Rp 15 ribu. BI akan melakukan intervensi, kata Ibrahim.

Adapun pada penutupan perdagangan Jumat, 20 Mei, sejumlah saham emiten sawit menguat. Saham PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) TAPG dengan kapitalisasi pasar Rp 14,19 triliun tercatat menguat 4,38 persen atau 30 poin ke posisi 715.

Kemudian saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) dengan kapitalisasi pasar Rp11,24 triliun ditutup menguat 2,61 persen atau 30 poin ke level 1.180. Saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) melonjak sebesar 7,14 persen atau 40 poin ke level 600. Adapun kapitalisasi pasar DSNG sebesar Rp6,36 triliun.

Emiten sawit lainnya, PT Cisadane Sawit Raya Tbk. (CSRA), dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp1,51 triliun, ditutup naik 6,52 persen atau 45 poin. Kenaikan itu membawanya parkir di level 735.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengumumkan mencabut larangan ekspor CPO dan minyak goreng per 23 Mei 2022. Kebijakan itu mempertimbangkan 17 juta orang tenaga kerja yang bergerak di bidang industri sawit, baik petani, pekerja, maupun tenaga pendukung lainnya.

“Meskipun ekspor dibuka, pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau dengan ketat agar pasokan terpenuhi dan terjangkau, kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi memastikan pemerintah akan membenahi prosedur pengucuran dana subsidi minyak goreng dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) BPDPKS. Pemerintah bakal menyederhanakan prosedur  agar adaptif dan solutif menghadapi dinamika pasokan dan harga minyak dalam negeri.

“Sehingga masyarakat dapat dilindungi dan dipenuhi kebutuhannya, ucap Jokowi. Di sisi lain, soal dugaan pelanggaran dan penyelewengan distribusi minyak goreng, Jokowi menyebut telah memerintahkan aparat hukum untuk melakukan penyelidikan dan memproses pelakunya.

“Saya tidak (mau) ada yang main-main yang efeknya merugikan rakyat, kata Jokowi.

FRANCISCA CHRISTY | BISNIS

Baca juga: Kemendag Ungkap Syarat Agar Ekspor CPO Bisa Dibuka Lagi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini


https://bisnis.tempo.co/read/1593905/besok-ekspor-cpo-dibuka-analis-saham-sawit-tak-langsung-terbang

Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1593905/besok-ekspor-cpo-dibuka-analis-saham-sawit-tak-langsung-terbang
Tokoh



Graph

Extracted

persons joko widodo,
companies ADA, Dana, Google, PT Dharma, Reuters,
ministries BI, Kemendag,
bumns Garuda Indonesia,
topics ekspor, Pasar saham,
products CPO,
places DKI Jakarta, RIAU, rupiah,
musicclubs APRIL,