RM.id  Rakyat Merdeka - Potensi lonjakan kasus Covid-19 usai libur Lebaran diprediksi sangat kecil. Soalnya, tingkat vaksinasi masyarakat sudah tinggi. Meski begitu, masyarakat diingatkan memiliki kesadaran tinggi menerapkan pola hidup sehat.

Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan, di libur Lebaran tahun sebelumnya, jumlah masyarakat yang divaksinasi masih rendah sehingga lonjakan kasus Covid-19 terjadi. Kini, sudah banyak yang sudah divaksinasi dua kali.

Berita Terkait : Ketika Alam Dan Manusia Tidak Bersinergi (3)

“Sekarang ini yang sudah divaksinasi kan persentasenya tinggi sekali, sehingga kekhawatiran itu tetap ada namun tidak besar, kata Zubairi, kemarin.

Walau risiko lonjakan Corona pasca mudik Lebaran rendah, ia mengatakan butuh sekitar dua sampai empat pekan ke depan untuk memastikan kondisi tersebut. Guru Besar Universitas Indonesia (UI) ini mendukung kebijakan Pemerintah yang melonggarkan pemakaian masker. Namun, hal itu jangan sampai membuat masyarakat terlena dan lupa bahwa Covid-19 masih ada.

Berita Terkait : Ketika Alam Dan Manusia Tidak Bersinergi (2)

“Hanya karena mandat dicabut, bukan berarti harus berhenti pakai masker, tegasnya.

Justru, lanjut Zubairi, dengan dicabutnya aturan wajib masker, masyarakat harus memiliki kesadaran lebih tinggi soal hidup sehat. “Saatnya masing-masing kita punya kesadaran tentang pola hidup sehat, termasuk pakai masker yang efektif cegah virus menular, imbuh dia.

Berita Terkait : Senin 23 Mei, Keran Ekspor Minyak Goreng Dibuka Lagi

Namun menurutnya, kebijakan tersebut idealnya diterapkan bulan depan dengan melihat perkembangan dari mudik Lebaran 2022 kemarin. “Melihat dulu bagaimana dampak dari mudik. Saya harap pelacakan kontak dan tes tetap dilakukan. Tidak jadi kendor, tambah Zubairi.
 Selanjutnya