Elektabilitas Anies yang kuat bisa memberikan efek ekor jas kepada partai-partai tersebut (yang mengusung), kata Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia`s Democratic Policy, Satyo Purwanto saat dihubungi, Jumat, 20 Mei 2022.
Menurut dia, partai mesti pandai-pandai mengusung sosok untuk Pilpres 2024 jika ingin memenangkan banyak kursi di parlemen. Satyo melihat partai tak bisa dilepaskan dari figur yang memiliki elektabilitas tinggi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia mencontohkan PDIP yang menaungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurut Satyo, kenaikan elektabilitas PDIP linier dengan tingginya elektabilitas Ganjar.
Dia memprediksi elektabilitas partai tersebut makin moncer jika menjagokan Ganjar di Pilpres 2024. Di sisi lain, Satyo mewanti-wanti potensi meredupnya elektabilitas lantaran PDIP punya sosok lain yang dijagokan, seperti Puan Maharani.
Bagaimana pun PDIP ini dikenal sebagai partai solid ya, apa kata ketumnya (Ketua Umum PDIP Megawawi Soekarnoputri), ketumnya menentukan siapa calon presiden (capres)-nya, di bawah semua bekerja maksimal. Tidak seperti partai lain. Dan ini akan semakin sulit untuk Ganjar, ujar dia.
Baca: Konsisten Bangkitkan Ekonomi Rakyat, Sandiaga Didukung Nyapres
Satyo menegaskan ketepatan partai politik mengusung capres dan cawapres bisa meningkatkan suara partai tersebut. Terlebih untuk partai-partai menengah.
Sebelumnya, Indo Riset merilis hasil survei nasionalnya pada 19 Mei 2022. Hasil survei itu menyimpulkan, PDIP diprediksi mengalami kenaikan suara bila mendukung Ganjar Pranowo, begitu juga suara partai-partai seperti PAN, PKS dan partai menengah lainnya ketika mendukung Anies.
(ADN)
