Yoris Sebastian: Investasi di Startup Digital Ciptakan Ekosistem Lebih Sehat

  • 21 Mei 2022 13:10:17
  • Views: 6

Liputan6.com, Jakarta - Selain menerima pendanaan dari investor, sejumlah startup digital yang sudah mapan umumnya akan melakukan investasi.

Sebagai contoh, Bukalapak yang berinvestasi di Allo Bank, Gojek dan Grab yang menyuntikkan dana ke LinkAja, serta Akulaku yang membeli saham Bank Neo.

Saham yang dibeli oleh perusahaan digital tersebut terbilang tidak terlalu besar, tapi mereka tetap tertarik untuk berinvestasi di perusahaan yang sudah berjalan baik.

Menurut Founder OMG Creative Consulting, Yoris Sebastian, Investasi yang dilakukan perusahaan digital merupakan hal yang biasa dilakukan oleh perusahaan digital, baik yang ada di dalam negeri maupun global.

Jika dahulu eranya satu perusahaan dipegang secara besar atau mayoritas, namun kini eranya kepemilikan saham di satu perusahaan jumlahnya kecil dan dipegang oleh banyak investor, kata Yoris, dikutip Sabtu (21/5/2022).

Pria yang juga dikenal sebagai pengamat gaya hidup dan digital marketing itu menilai investasi yang dilakukan oleh perusahaan digital tersebut mencontoh Google yang berinvestasi di berbagai perusahaan yang sudah berjalan.

Yoris memperkirakan tujuan dari perusahaan digital itu untuk melakukan investasi di perusahaan lain adalah untuk menguasai pasar dan membuat ekosistem digital yang lebih besar dan kuat.

Biasanya pemilik dari perusahaan yang diakusisi dijadikan komisaris. Seperti Tokopedia yang mengakusisi Bridestory dan Parentstory. Pendiri tetap menjadi pemegang saham minioritas bersama dengan pemegang saham minoritas lainnya, paparnya.

Namun, ia melanjutkan, investor tetap mempercayakan jalannya perusahaan kepada pendirinya. Investor membeli karena founder-nya, bukan idenya semata. Investor tersebut tetap membutuhkan founder-nya untuk membesarkan perusahaan. 

Langkah perusahaan digital yang membeli beberapa saham perusahaan disebut Yoris sebagai salah satu langkah coopetition (bekerjasama), bukan competition (bersaing satu dengan yang lainnya).

Banyak perusahaan digital global saat ini melakukan coopetition dibandingkan competition, sehingga tujuan lain dari akusisi ini adalah menguragi perang harga yang tidak sehat. Hal ini menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan besar, ucapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia. Jumlah startup di Indonesia mencapai 2.229 perusahaan rintisan pada April 2021.


https://www.liputan6.com/tekno/read/4967853/yoris-sebastian-investasi-di-startup-digital-ciptakan-ekosistem-lebih-sehat

Sumber: https://www.liputan6.com/tekno/read/4967853/yoris-sebastian-investasi-di-startup-digital-ciptakan-ekosistem-lebih-sehat
Tokoh

Graph

Extracted

companies ADA, Bukalapak, Dana, Gojek, Google, Grab, LinkAja, Tokopedia, WhatsApp,
products startup,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta,
musicclubs APRIL,