JawaPos.com – Di tengah wacana kenaikan tarif listrik untuk pelanggan di atas 3.000 VA, PT PLN gencar mendorong pemanfaatan listrik segmen industri. Terbaru, BUMN listrik itu berhasil meningkatkan akuisisi beban listrik dari PT Tjiwi Kimia Tbk dan PT Sasa Inti Tbk.

General Manager PLN UID Jatim Lasiran mengungkapkan, pihaknya baru saja memindahkan beban listrik PT Tjiwi Kimia Tbk dengan kapasitas 30 mw dan PT Sasa Inti 6,3 mw. Dua perusahaan tersebut sepakat untuk mengalihkan penggunaan listrik mandiri menjadi pelanggan industri PLN. Sebelumnya, PLN UID Jatim mengakuisisi kebutuhan listrik PT Cheil Jedang Indonesia sebesar 4,8 mw dan PT Petrokimia Gresik 11,4 mw.

“Dengan perjanjian tersebut, kebutuhan daya industri dari akuisisi sudah mencapai 52,5 mw, katanya saat acara Progressive Captive Power Acquisition & Renewable Energy Certificate di Surabaya.

Melalui perjanjian kerja sama tersebut, lanjut dia, PT Tjiwi Kimia mengurangi pemakaian dari pembangkit sendiri yang total kapasitasnya 230 mw. Langkah itu dilakukan dengan berlangganan PLN daya 100 mVA. Durasi kerja sama pun diubah menjadi tiga tahun dari sebelumnya hanya setahun.

Sementara, PT Sasa Inti berlangganan daya 25 mVA sehingga akan mengurangi penggunaan pembangkit sendiri sebesar 6 mw di antara total kapasitas 12 mw selama setahun. Bakal ada lagi industri yang listriknya kita akusisi, ujarnya.

Dengan layanan captive power acquisition, lanjut dia, pelanggan yang bersedia mengalihkan penggunaan listrik mandiri dari pembangkitnya ke PLN akan mendapatkan insentif tarif. Terkait dengan keandalan pasokan, Lasiran menyatakan bahwa daya mampu sistem wilayah Jatim mencapai 10.138 mw. Dengan beban puncak saat ini, masih ada cadangan 3.258 mw.