TEMPO.CO, Jakarta - BMKG memantau bibit siklon tropis 93B di perairan barat Thailand dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1008,9 hPa. Terpantau pula saat ini bibit siklon 91W di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina dengan kecepatan angin maksimum 10 knot dan tekanan udara minimum 1015,3 hPa.
Keduanya disebut BMKG mampu meningkatkan potensi angin kencang dan ketinggian gelombang laut di wilayah Indonesia yang berada di sekitarnya. Tinggi gelombang di beberapa wilayah ada yang bakal mencapai 4 meter.
Di dalam wilayah Indonesia, BMKG menyebut adanya sirkulasi siklonik terpantau di Selat Karimata bagian selatan. Sistem itu membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Kalimantan Tengah hingga Laut Jawa.
Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Kalimantan Utara, dari Teluk Tolo hingga Sulawesi Tengah, di Teluk Cendrawasih dan di Samudera Hindia sebelah barat daya Banten. Pertumbuhan awan hujan berpotensi meningkat di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Cukup banyak wilayah provinsi yang diberi status Waspada dampak hujan lebat pada hari ini. Mereka adalah seluruh Papua dan Maluku, lalu beberapa di Sulawesi, Kalimantan dan Jawa Timur, Yogyakarta, Banten serta DKI Jakarta. Sumatera hanya Lampung.
Ada dua wilayah provinsi diperingatkan Siaga dampak hujan lebat yakni Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Berdasarkan wilayah ibu kota provinsi, perkiraan hujan disertai petir berlaku di Pontianak, Banjarmasin, Tarakan, Pangkal Pinang dan Mamuju. Hujan dengan skala sedang kemungkinan terjadi di Bengkulu, Yogyakarta, Surabaya dan Kendari.
Untuk suhu udara, BMKG menyatakan kisaran 20-35 derajat Celsius, dengan suhu terendah di Bandung dan tertinggi di Banda Aceh.
Baca juga:
Cari Vaksin, Sampel Penyakit Mulut dan Kuku Akan Dikirim ke Laboratorium Luar Negeri
