Gresik (beritajatim.com) – Pasca terbakar hebat awal tahun lalu, ratusan pedagang di Pasar Sidayu, Gresik harus bersabar lebih lama lagi. Pasalnya, revitalisasi pasar untuk pembangunan kios-kios masih jalan di tempat atau masih sebatas perencanaan.

google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Sesuai konsepnya, pasar tersebut nantinya didesain pasar sehat. Dimana, akses sanitasi akan diperbanyak. Tidak seperti pasar lama yang terbakar.

Kepala Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCKP) Gresik, Ida Lailatus Sa’diyah mengatakan, revitalisasi Pasar Sidayu itu, instansinya mendapat tugas survei lokasi. Sejauh ini pihaknya melakukan survei untuk tahap perencanaan.

“Ini masih dalam tahap survei, untuk perencanaan ada di Diskoperindag, katanya, Jumat (20/05/2022).

Sementara itu secara terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Perinduatrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresik Malahatul Farda menuturkan, revitalisasi pasar tersebut akan menggunakan beberapa sumber anggaran. Baik dari APBN melalui kementrian maupun APBD. Tapi estimasi biaya, pihaknya belum bisa menjabarkan.

“Kami masih proses perencanaan. Dimana pasar tersebut akan dibangun dengan konsep pasar sehat, di antaranya adanya sanitasi layak, koperasi, ruang pertemuan, hingga musala, tuturnya.

Setelah perencanaan, lanjut dia, Diskoperindag Gresik juga masih akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat Sidayu hingga kepada pedagang.

Seperti diberitakan, sebanyak 259 kios terbakar dari total 527 kios pada kebakaran 30 Januari 2022 yang menghanguskan Pasar Sidayu. Imbas kejadian itu, estimasi kerugiannya mencapai Rp 6 miliar.

Usai kejadian, saat ini para pedagang berjualan di Alun-alun Sidayu menggunakan fasilitas seadanya. Sebelumnya pihak pemerintah sendiri berjanji akan memulai revitalisasi itu pada tahun 2022 ini agar para pedagang bisa segera kembali ke pasar. [dny/but]