TEMPO.CO, Jakarta - Penyebab hepatitis akut pada anak masih menjadi misteri. Penyakit ini masih terus menjadi momok menakutkan bagi anak-anak maupun orang dewasa.
Dilansir dari Reuters, sebuah penelitian terbaru memerlukan studi lebih lanjut untuk menguatkan temuan dan belum disertifikasi oleh peer review. Penelitian ini melaporkan kemungkinan virus Covid-19 sebagai penyebab kasus hepatitis akut pada anak di seluruh dunia.
Menurut sebuah laporan di medRxiv, sebelum peer review, anak-anak pengidap Covid-19 memiliki peningkatan risiko yang signifikan untuk disfungsi hati sesudahnya. Tetapi, sebagian besar anak dengan hepatitis akut tidak melaporkan infeksi Covid-19 sebelumnya.
Sebagian besar anak telah ditemukan terinfeksi adenovirus yang disebut 41F. Virus ini tidak diketahui dan menyerang hati. Tim peneliti terpisah di The Lancet Gastroenterology & Hepatology menyarankan, ada kemungkinan anak-anak yang terkena dampak, banyak di antaranya terlalu muda untuk divaksinasi, mungkin memiliki infeksi Covid-19 ringan atau tanpa gejala yang tidak diketahui.
Menurut mereka, jika itu benar maka partikel virus corona yang tertinggal di saluran pencernaan pada anak-anak ini bisa memicu sistem kekebalan untuk bereaksi berlebihan terhadap adenovirus-41F dengan sejumlah besar protein inflamasi. Pada akhirnya, inilah yang merusak hati.
Tim peneliti itu juga menyarankan supaya anak-anak dengan hepatitis akut diselidiki keberadaan SARS-CoV-2 dalam tinjanya. Mereka juga berkata, sinyal lain kerusakan hati karena protein lonjakan virus corona adalah superantigen yang membuat sistem kekebalan terlalu peka.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Kemenkes Temukan 18 Orang Diduga Terkena Hepatitis Akut