Perkuat Infrastruktur Listrik di Jawa, PLN Dapat Pinjaman USD600 Juta dari ADB

  • 20 Mei 2022 17:07:01
  • Views: 24

IDXChannel - PT PLN (Persero) mendapatkan jaminan pinjaman dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) sebesar USD600 juta untuk proyek penguatan kelistrikan di Jawa.

Penjaminan pinjaman ini merupakan tindak lanjut atas komitmen pendanaan dari Asian Development Bank (ADB) sebesar USD600 juta pada akhir 2021. 

Pembiayaan ini merupakan salah satu program besar dari ADB dengan tajuk Sustainable and Reliable Energy Access Program (SREAP) yang bertujuan utama untuk mendukung keandalan kelistrikan dengan berprinsip keberlanjutan. 

Penjaminan pinjaman tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Penjaminan antara Kementerian Keuangan dengan ADB serta Perjanjian Pelaksanaan Penjaminan (PPP) antara PLN dengan PII pada Kamis (19/5) di auditorium Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan. 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, perjanjian ini menjadi bukti bahwa PLN tidak berjuang sendirian untuk menghadapi perubahan iklim. 

Adanya perjanjian penjaminan dari pemerintah ini maka dana investasi yang tersedia berbunga rendah, berbiaya rendah, risiko bisa dikelola dengan baik. Artinya apa? Kita mampu mengubah tantangan menjadi suatu opportunity dengan berkolaborasi dalam semangat kebersamaan, ujar Darmawan, dikutip Jumat (20/5/2022).

Melalui pendanaan dari ADB tersebut akan digunakan PLN untuk tiga fokus utama. Pertama, memperkuat jaringan transmisi di Jawa Bagian Barat dan Jawa Bagian Tengah serta modernisasi infrastruktur kelistrikan. 

Kedua, meningkatkan pemanfaatan clean energy, seperti solar PV dan proyek EBT potensial. Ketiga, untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan perusahaan. 

Menurutnya, dukungan penuh Pemerintah Indonesia ini dapat berdampak positif bagi PLN. Dengan adanya perjanjian pinjaman ini dalam portofolio pinjaman PLN, maka dapat menambah porsi portofolio skema Pinjaman direct lending dengan Jaminan Pemerintah sekitar 20% dari total outstanding pinjaman PLN. 

Dari sekarang sampai 2030, kami membutuhkan sekitar US$ 35 milliar untuk capex (capital expenditure/belanja modal) dalam rangka membangun 51,6% pembangkit listrik yang berasal dari EBT, terang Darmawan. 

Menurutnya, saat ini kapasitas pembangkit PLN mencapai 250 terawatthours (tWh), dan hingga 2060 diproyeksikan akan mencapai 1.800 tWh yang sebagian besar berasal dari EBT. Walau operasional pembangkit EBT akan makin murah, namun tetap membutuhkan capex sebesar US$ 350-400 miliar hingga 2060. 

PLN menggandeng PII untuk memastikan pendanaan tepat sasaran dan mampu mempercepat akselerasi akses listrik yang andal dan bersih.

“Selain itu pembiayaan ini dapat mendukung program PLN untuk berkontribusi dalam capaian-capaian Sustainable Development Goals (SDGs) perusahaan, imbuhnya. 

Seiring pertumbuhan ekonomi yang sudah mulai bergeliat dengan beralihnya pandemi Covid-19 menjadi endemi, pertumbuhan listrik perlu dimitigasi dengan pasokan listrik yang andal dan bersih. 

PLN memiliki proyeksi penjualan tenaga listrik pada tahun 2030 berdasarkan RUPTL terbaru sebesar 265.051 (GWh) dengan total 64,54 juta pelanggan hanya di Jawa, Madura dan Bali saja. Di mana terdapat estimasi penambahan pelanggan sebanyak 13,47 juta pelanggan baru pada tahun 2030. (RAMA)


https://www.idxchannel.com/economics/perkuat-infrastruktur-listrik-di-jawa-pln-dapat-pinjaman-usd600-juta-dari-adb

Sumber: https://www.idxchannel.com/economics/perkuat-infrastruktur-listrik-di-jawa-pln-dapat-pinjaman-usd600-juta-dari-adb
Tokoh



Graph

Extracted

persons Darmawan Prasodjo,
companies Dana, MNC,
ministries Kementerian Keuangan,
bumns PLN,
parties PPP,
topics Listrik,
nations Indonesia,
cities Madura,
cases covid-19,