IKAPPI Minta Kebutuhan Minyak Goreng Terpenuhi Dahulu Sebelum Buka Ekspor

  • 20 Mei 2022 02:03:24
  • Views: 26

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Reynaldi Sarijowan, menilai pembukaan kembali ekspor Crude Palm Oil (CPO)-Minyak Goreng menandakan ketidaksiapan menteri teknis melakukan regulasi dan capaian regulasi yang diharapkan oleh Presiden Joko Widodo.

“Kami kecewa terhadap Menko Perekonomian, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan karena tidak mampu melakukan realisasi perintah dari bapak Presiden, kata Reynaldi Sarijowan, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 19 Mei 2022.

Menurutnya, Presiden mengharapkan agar Harga Eceran Tertinggi (HET) bisa terpenuhi di pasar tradisional dan barang melimpah. Akan tetapi faktanya IKAPPI belum mendapati minyak goreng curah itu cukup melimpah di pasar tradisional.

“IKAPPI sendiri menilai bahwa ekspor seharusnya dibuka agar pendapatan negara juga tetap berjalan, tetapi kebutuhan dalam negeri harus terpenuhi, kata dia.

IKAPPI meminta kepada kementerian teknis untuk mencari formulasi yang tepat agar distribusi bisa berjalan dengan baik dan keberadaan minyak goreng melimpah di pasar.

“Jika melimpah di pasar diharapkan harga terus menurun sampai detik ini harga masih di atas Rp 17.000 atau di kisaran Rp 18.000, bahkan ada yang 19.000 per liter, kata Reynaldi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengumumkan akan kembali membuka ekspor CPO dan minyak goreng pada 23 Mei 2022. Kebijakan ini diklaim mempertimbangkan keberlanjutan nasib 17 juta tenaga kerja di industri sawit, baik petani, pekerja, maupun tenaga pendukung lainnya.

“Meskipun ekspor dibuka, pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau dengan ketat agar pasokan terpenuhi dan terjangkau, kata Jokowi dalam keterangan resmi, Kamis, 19 Mei 2022.

Pemerintah sebelumnya melarang ekspor CPO dan minyak goreng pada 28 April 2022. Kebijakan ini diambil untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan minyak goreng di dalam negeri.

Jokowi mengatakan kebutuhan nasional minyak goreng curah sekitar 194 ribu ton per bulan telah tercukupi. Adapun sebelum pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional untuk minyak goreng curah berkisar Rp 19.800. Namun pasca-ekspor dilarang, harga minyak goreng turun menjadi Rp 17.200-17.600.

Baca: 3 Alasan Jokowi Cabut Larangan Ekspor Minyak Goreng

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini


https://bisnis.tempo.co/read/1593252/ikappi-minta-kebutuhan-minyak-goreng-terpenuhi-dahulu-sebelum-buka-ekspor

Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1593252/ikappi-minta-kebutuhan-minyak-goreng-terpenuhi-dahulu-sebelum-buka-ekspor
Tokoh





Graph

Extracted

persons joko widodo, Reynaldi Sarijowan,
companies ADA, Google,
ministries Kemendag,
organizations IKAPPI,
topics ekspor,
products CPO,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta,
musicclubs APRIL,