JAKARTA- Polisi membongkar siasat Neneng Umaya (24) pembunuh Dini Nurdiani (26) agar aksinya tak diketahui. Dalam merencanakan aksinya, ia sudah menyiapkan berbagai alat yang dibutuhkan untuk melancarkan pembunuhan selingkuhan suaminya tersebut.
(Baca juga: Balada Cinta Segitiga Berdarah, Neneng Ultimatum Hijaber Cantik Dini Nurdiani Tinggalkan Suaminya)
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, Neneng yang mengawali aksinya telah mempersiapkan baju ganti. Pakaian itu ia siapkan untuk korban setelah ia bunuh.
Tersangka menggunakan pakaian yang sudah dia siapkan kepada korban dengan maksud agar tidak nampak sebagai kroban pembunuhan. Kemudian setelah itu, dilakukan pembuangan di TKP, kata Zulpan di Kantor Polda Metro Jaya, Kamis (19/5/2022).
Diketahui, mayat Dini kemudian ditemukan tewas pada Jumat 13 Mei 2022 di tebing sungai Cikeas, Jatisampurna, Bekasi.
Lebih lanjut Zulpan menjelaskan, digantinya pakaian korban guna menghilangkan kecurigaan jika ada yang menemukan jenazah Dini bukan korban dari pembunuhan.
Betul dibuang sendirian dan pakaian yang disiapkan agar darah tidak tercecer, ucapnya.
Sebelumnya, Neneng sudah merencanakan pembunuhan dengan matang. Dimulai dengan janjian melalui chat menggunakan ponsel suaminya.
Sebelum bertemu korban, pelaku sudah mempersiapkan sejumlah alat yang akan digunakan membunuh korban.
Begitu bertemu kekasih gelap suaminya itu, tersangka lalu mengeluarkan linggis dari tas yang dibawanya dan memukul bagian kepala belakang korban hingga terjatuh. Tersangka kemudian menusukkan beberapa kali linggis itu ke bagian tubuh korban.
Namun NU melihat korban masih bernapas. Lalu ditusuk menggunakan gunting rumput, ujar Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo, kepada wartawan, Sabtu (14/5/2022).
Setelah memastikan korban tewas, jasad Dini ditinggalkan begitu saja di lokasi kejadian, kawasan Perumahan Grand Citra Cibubur, Jatisampurna, Bekasi. Sedangkan bukti yang dipakai pelaku untuk membunuh korban dibuang di semak-semak sekitar lokasi.
Tersangka sempat ganti baju (yang telah disiapkan sebelumnya), karena pakaian dia penuh dengan darah korban, pungkasnya.
