Apple Disebut Tak Jadi Investasi di Indonesia, Denny Siregar: Padahal Sudah Gembar-gembor, Eh Kena Prank

• 03 Mei 2024 18:10:42

• Views: 4

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Denny Siregar, seorang pegiat media sosial (Medsos) turut memberikan komentarnya terkait pembatalan investasi Apple di Indonesia. 

Produser film "Sayap-sayap Patah" ini menyatakan rasa kekecewaannya terhadap informasi tersebut.

Menurut Denny, sebelumnya informasi tentang keinginan bos Apple untuk berinvestasi di Indonesia telah ramai digembar-gemborkan. 

"Padahal udah gembar-gembor kemana-mana, eh kena prank," kata Denny dalam keterangannya di aplikasi X @Dennysiregar7 (2/5/2024).

Karena itu, pembatalan investasi ini menjadi sebuah kekecewaan tersendiri bagi banyak pihak yang telah mengharapkan dampak positif dari kedatangan Apple ke Indonesia.

Sebelumnya, CEO Apple Tim Cook bertemu dengan Presiden RI Jokowi untuk membahas potensi investasi di Indonesia. 

Salah satu poin utama dalam pembahasan adalah mengenai aturan peredaran Handphone, Komputer, dan Tablet (HKT) di Indonesia yang mengamanatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 35 persen.

Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang, aturan ini telah diberlakukan sejak tahun 2021 melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo). 

Pada tahun 2023, produksi HP di Indonesia mencapai sekitar 49-50 juta unit, dengan impor hanya sekitar 2,79 juta unit. 

Hal ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam upaya memperkuat industri lokal serta memenuhi standar TKDN yang telah ditetapkan.

Belakangan, sebuah narasi tentang pembatalan investasi Apple sebesar Rp1,6 triliun di Indonesia menjadi topik yang hangat diperbincangkan di media sosial belakangan ini. 

Salah satu unggahan yang menarik perhatian adalah dari akun X Ike Aremanita @ike_hw71 pada Kamis (2/5/2024). 

Unggahan tersebut memuat konten yang menyebutkan bahwa Apple telah resmi membatalkan investasi tersebut.

"Apple Resmi Batalkan Investasi Sebesar 1,6 Triliun di Indonesia," tertulis pada unggahan akun tersebut.

Walaupun kebenaran dari informasi ini masih belum dapat dipastikan, namun telah berhasil memancing reaksi publik.

(Muhsin/fajar)